Jakarta, 24 Juni 2009
Kenapa Angel and Demon? Bukan karena saya mau review soal film yang dibintangi aktor nan cerdas itu, Tom Hanks. Tapi saya cuma mau nulis sesuatu yang udah saya baca kemarin-kemarin ini tentang tulisan Parodi dan Kilas Parodi oleh Samuel Mulia pada Koran Kompas, Hari Minggu tanggal 21 Juni 2009 lalu. Beliau menulis tentang kehidupannya dan tentang manusia yang membuat saya sadar dan makin ngerti tentang kehidupan orang-orang di luar sana, tentang kehidupan yang benar-benar 'nyata' sebenarnya.
Beliau menulis tentang pikirannya tentang kalau beliau mati, bakal masuk surga ga ya? Beliau dilema akan hal itu, karena menurut beliau ada dua hal dalam dirinya yang saling tarik menarik. Kutub negatif dan positif. Kebaikan dan keburukan. Pikiran beliau inilah yang membuat saya setuju banget. Di dalam hidup saya, saya juga merasakan demikian. Pasti setiap orang juga. Hidup itu ada negatif dan positif, ada baik ada juga buruknya. Gak mungkin setiap orang selalu baik. Pasti di dalam pikirannya pernah berpikir yang gak-gak juga.
Beliau berusaha sebisa mungkn menjadi manusia yang berakhlak seperti yang diinginkan orang tua dan negara (Saya juga begitu, Om. Cuma aja sangat tidak mudah untuk menjalaninya). Beliau juga mengatakan bahwa pergumulan secara duniawi dan spiritual membuatnya menjadi manusia yang tak beda dari bunglon (maksudnya berubah-ubah). Kadang jadi malaikat, tetapi sering juga jadi anak buah setan. Yang ini saya setuju banget. Saya juga begitu (kok dari tadi saya cuma ikut-ikutan aja yah?) Tapi beneran. Tanya deh sama semua orang pasti juga pernah sekedarnya berbuat yang membuat setan jadi senang. Bahkan kalau ditanya masih banyak yang seperti itu sekarang ini.
Beliau menceritakan kegiatan-kegiatan pelayanan yang diikuti di gereja hingga membuat orang-orang terpesona dengannya. Tapi seperti kata beliau, orang-orang justru tidak tahu siapa beliau sesungguhnya. Sepulang dari kegiata-kegiatan tersebut, beliau tergoda melakukan hal-hal yang melenceng dari yang beliau bagikan kepada orang banyak (ini yang membuat saya tersenyum). Beliau juga menyatakan bahwa hidup beliau seperti kodok dan bunglon. Di dua dunia. Dunia yang berbeda secara ekstrem.
Ada lagi tentang kalimat beliau di tulisannya yang saya suka, begini bunyinya,
Saya disuruh hidup seia sekata, saya malah hidup tidak seia sekata. Alasannya bosan. Hidup itu perlu variasi, harus penuh dinamika. Kalau Cuma seia sekata, jadi gak lucu, maka perbedaan pendapat yang awalnya membuat hidup jauh lebih hidup, malah membuat saya membangun kelompok-kelompok tersendiri.
Angel and Demon merupakan satu paket dalam diri beliau. Karena keduanya itulah yang disebut manusia, bukan Tuhan. Yang ini lagi-lagi saya mengiyakannya. Kalau mau benar terus, yah itu Tuhan. Tuhan itu benar. Mutlak. Manusia bisa berubah-ubah itu juga mutlak. Bisa baik dan bisa buruk, tidak sempurna. Dan ternyata benar apa yang selalu dibilang Bunda Dorce, “Kekurangan adalah milik saya (maksudnya manusia, iyalah siapa lagi?). Kesempurnaan adalah milik Allah.” Tapi dari kalimat yang Om Samuel tadi tulis, ia menjadi takut sendiri. Takut jika hari penghakiman datang dan Sang Pencipta menanyakan tentang bagaimana beliau hidup dan mengevaluasi hidup. Apakah beliau bisa mengajukan kalimat-kalimat itu semua?
Berikut Kilas Parodi oleh Samuel Mulia yang berjudul “Inilah Anda dan Saya yang Sesungguhnya”. Ada lima point dari enam point yang saya sertakan dalam blog saya. Dan ini harus dibaca! Bagus banget dan buat saya jadi tersadar berkali-kali lagi.
1. Jangan pernah berharap anda bakal tidak mengecewakan orang lain. Anda hanya manusia biasa. Biasa berbuat baik, biasa berbuat tidak baik. Kalau ada yang menasihati anda berbuat baik, tapi anda tahu ia hanya ingin kelihatan baik, diam saja, tak usah mencibir.
2. Kalau anda mau berbuat baik, biarlah anda mencobanya, jangan menyerah.
3. Anda dan saya adalah manusia yang naik turun. Kadang di atas kadang di bawah. Jadi, kalau lagi di bawah jangan mau dipaksa di atas. Nanti anda dan mereka yang menyuruh anda ke atas akan kecewa karena anda bukan man for all seasons.
4. Saya dan anda adalah manusia penuh kejutan.
5. Saya dan anda justru sempurna. Karena anda dan saya bisa jadi angel dan bisa jadi demon. Itu kesempurnaan di tingkat manusia. Makanya, jangan lagi percaya kalau ada orang yang mengatakan nobody is perfect. Tetapi, demon di tempat anda bisa dikurangi atau diminimalkan, tak bisa dihilangkan, dan angelnya bisa dimaksimalkan. Jangan dibolak balik.
Yah semoga Om Samuel Mulia gak marah yah saya sertakan tentang tulisannya di blog saya. Soalnya tulisannya buat saya takjub banget dan tersenyum, terus ketawa deh. Beneran bikin saya sadar dan ngerti juga.
No comments:
Post a Comment