June 9, 2013

Arisan vs kematian

Arisan dan kematian itu hampir sama. Sama-sama tunggu giliran siapa yang dipanggil duluan. Bedanya, kalau arisan maunya minta duluan bahkan berebutan biar dapat yang paling pertama, kalau mati gak ada yang mau minta duluan.

Mengerikan memang kalau bicara soal ini, tapi satu minggu kemarin ada hal yang membuat saya kembali berpikir tentang ini. Kematian pasti ada di setiap kehidupan manusia. Ada banyak hal yang kita takuti untuk mati bahkan beribu-ribu alasan untuk tidak mati dulu terkadang kita temui seperti ini:

Tuhan, jangan panggil saya dulu, saya belum kawin.
Tuhan, jangan panggil saya dulu, saya belum punya anak.
Tuhan, jangan panggil saya dulu, anak saya belum besar.
Tuhan, jangan panggil saya dulu, anak saya belum nikah.
Tuhan, jangan panggil saya dulu, saya belum dapat cucu.
Tuhan, jangan panggil saya dulu, cucu saya belum besar.
Tuhan, jangan panggil saya dulu, cucu saya belum nikah.
Tuhan, jangan panggil saya dulu, cucu saya belum punya anak.

Dan seterusnya...

Kita gak akan pernah tahu karena waktu bukan kita yang punya. Kematian dianalogikan seperti arisan. Pemainnya Tuhan dan para malaikat pencabut nyawa. Sudah ada nama-nama yang ditulis di kertas dan digulung lalu dimasukkan ke dalam wadah. Tinggal tunggu saatnya, Tuhan dan para malaikat akan mengambil salah satu kertas berisikan nama. Nama kita. Dan itu saatnya.

Kadang kita juga bingung kenapa harus kita duluan. Kenapa gak yang lain? Atau kenapa harus orang kita yang sayang dan cinta duluan? Kenapa gak kita yang duluan dipanggil? Semua terserah Tuhan.

Ada orang mati karena sudah berumur, ada yang karena sakit, ada yang karena kecelakaan, bahkan ada yang mati muda. Semuanya itu kita gak pernah tahu kapan saatnya dan alasan-alasan dibalik itu semua. Untuk yang mati muda misalnya, saya pernah baca begini:

Jadi jangan heran kalau ada orang yang baik tapi mati dalam umur yang relatif muda. Itu semua ada dalam rencana Tuhan, karena Tuhan tahu kalau orang baik ini dibiarkan hidup sampai lama suatu ketika orang ini akan terhilang. Jadi supaya jangan terhilang, orang-orang ini dipotong umurnya, cepat-cepat dipanggil Tuhan pulang.

November 4, 2012

Jenuh

Oh sudah lama ya ternyata gak memposting sesuatu.
Hampir amnesia punya blog.
Perasaan dan pikiran lagi gak tentu.
Mungkin karena jenuh.
Jenuh karena skripsi gak maju-maju.
Jenuh karena pikiran khawatir yang berlebihan duluan.
Jenuh...
Pinginnya cuma berpergian.
Entah kemana.
Yang penting pergi.
Ada yang bisa bawa saya pergi ke tempat yang bisa bikin perasaan dan pikiran gak jenuh lagi?
Kemana ya enaknya?
Pantai uda sering.
Maunya sih gunung.
Yak, sekarang malah mikirinnya lebih banyak ke gunung gunung gunung.
Ada gunung, sunrise, sunset, kabut, dingin, pasir.
Dimana lagi selain di Gunung Bromo.
Impian saya.
Someday.
Tapi..........
Selesain dulu nih jenuh sejenuh-jenuhnya.
Yang gak bisa ditawar lagi.
Paling gak sampai pertengahan tahun depan.
Sabar yah.
Semoga jenuh bakal selesai.
Dan mari kita naik Gunung Bromo!!!

October 9, 2012

In the end, love is love

Tulisan ini terinspirasi dari tumblr post idola saya Nellie Veitenheimer berjudul Same Sex Marriage, Gay Rights. Setelah ia menonton music video Macklemore, seorang rapper yang berjudul "Same Love". Saya pun tergoda untuk menontonnya juga. Macklemore memberikan suaranya lewat video tersebut kepada para gay/lesbian dan pasangan-pasangan gay/lesbian di dunia. Setelah saya cari tahu bahwa Macklemore dibesarkan dekat dengan kehidupan gay sendiri. Pamannya menikah dengan sesama jenis dan hingga sekarang saling mencintai. Apa yang dilihatnya dari hanya sedikit cerita bagian keluarganya memberikan inspirasi bagi Macklemore untuk mendukung pernikahan sesama jenis atau Marriage Equality.

Saya dan kalian yang normal pasti risih dengan segala bentuk publisitas pasangan gay/lesbian yang tidak seperti orang normal lainnya. Mereka bukan beda. Mereka tetap sama seperti kita. Bukan berarti dengan segala kerisihan dan ketidaknyamanan kita terhadap mereka kaum minoritas membuat kita melarang mereka mendapatkan hak mereka yaitu untuk bahagia apapun bentuknya itu. Semua orang berhak bahagia bukan? Lalu siapa kita jika kita melarang kebahagiaan mereka kaum gay/lesbian? Mungkin ini hanya pendapat saya tentang kaum minoritas.

Dulu saya pernah berpikir seorang yang gay/lesbian atau pasangan gay/lesbian adalah salah dan berdosa. Karena sepengetahuan saya, Tuhan menciptakan orang pasti saling berpasangan. Tapi berpasangan menurut saya disini adalah pasangan antara pria dan wanita, bukan pria dengan pria atau wanita dengan wanita (re: gay/lesbian). Tapi semakin kesini, saya menolak paham lama saya itu. Saya berpikiran pasangan tidak harus pria dengan wanita. Siapapun mereka yang berpasangan baik dengan yang berbeda usia jauh ataupun gay/lesbian mereka berhak bahagia. Saya tidak tahu apakah itu salah atau tidak, tapi saya menghargai mereka yang gay/lesbian.

Siapa yang mau menjadi seperti itu? Tidak ada yang mau, tapi itulah mereka kaum gay/lesbian. Sekarang andaikata kita di posisi mereka, apa yang akan kita lakukan? Bukan tidak mungkin kita merasa sepi dan ingin merasakan cinta. Hanya karena kita tidak sepenuhnya nyaman dengan sesuatu apapun itu, bukan berarti kita harus melawannya kan? Ya, walaupun negara kita belum dan mungkin tidak akan pernah menyetujui dan mengesahkan pernikahan sesama jenis. Pernikahan untuk beda agama juga belum disahkan. Tapi dulu sepengetahuan saya, sempat diperbolehkan pernikahan beda agama. Tapi sekarang tidak dibolehkan lagi entah kenapa. Tapi apa salahnya kita menerima mereka apa adanya

"My hope is that my personal testimony can help in some way to not only advance the dialogue and approve Referendum 74, but also to help shape a culture of belonging in which ALL people are equal."
-Mackelmore.

Kalau kalian penasaran dengan music video Macklemore yang mendukung Marriage Equality, silahkan ditonton. Sangat bagus sekali menurut saya.

In the end, love is love. And your opinion is surely justified, but this is all just something to think on.

Jadi bagaimana pendapat kalian tentang pasangan gay/lesbian atau Marriage Equality?

September 24, 2012

Tulisan sebelum tidur

Tulisan sebelum menjelang aku tidur
Selama nasi belum jadi bubur
Dan otak masih jalan subur
Daripada ribet kayak ubur-ubur
Tutup gundah di liang kubur
Selamat malam dan selamat tidur
Brurrrrr....!!

September 5, 2012

Iseng-iseng musikalisasi puisi

Lagi iseng-iseng coba lagi musikalisasi puisi yang dipakai buat ujian Bahasa Indonesia SMA dulu. Fyi, musikalisasi puisi adalah kegiatan menyanyikan puisi total dengan memberi melodi, pola ritme, pemilihan jenis tangga nada, hingga pemberian rambu-rambu dinamik dan ekspresi pada puisi tertentu (sumber: smp-satu-cilacap.blogspot.com). Biasanya kegiatan menyanyikan puisi lebih menarik diterapkan pada sekolah-sekolah dan diminati mereka yang ingin menggunakan cara lain dari sekedar membaca puisi.

Dulu sempat susah juga buat iramanya waktu dapat tugas musikalisasi puisi. Tapi akhirnya jadi juga dan sukses :) Sebelumnya maaf kalo suara gitarnya sumbang, belum distem. Minta komentar, saran, kritik dll ya. Check it out.. 

Musikalisasi puisi "Jas Anti Korupsi" oleh F. Rahardi


Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=6Czk7dYP-Vc&feature=plcp

Jas Anti Korupsi oleh F. Rahardi - 1983

jas anti korupsi dijahit dan ditambal
tepat di detik-detik proklamasi
harganya murah
berikut jimat dan dompet
diobral cuma sesurga
kau boleh mencicilnya kalau bisa
seleher demi seleher
sampai jantungmu kembung
di tanah kusir

note: berhubung puisinya bertema politik, jadi jangan tanya saya makna puisinya apa, karena saya juga gak tahu hahaha :D maklum saya buta politik.

Fyi lagi nih, F. Rahardi adalah seorang sastrawan dari Jawa Tengah. Pertama kali menulis puisi akhir tahun 1960-an. Karya-karyanya sudah banyak sekali dimuat di berbagai media. Dan ia juga memiliki blog pribadinya frahardi.wordpress.com. Saat ini ia menjadi redaktur tamu di Majalah Flona, penerbit Obor, dan kolumnis tetap di Kontan serta Business News. Buat kalian yang suka sastra bisa baca puisi-puisi beliau lengkap di blognya.