July 19, 2011

I love you, dad

Papa : "Cuma mau pastiin kok, Deby sama cici gak apa-apa."

Seberapa cinta kalian dengan ayah?

Saya akan menjawab, tidak ada batasnya.

Kemarin malam saya baru bermimpi dan membuat saya menangis. Mimpinya kira-kira begini. Saya dan kakak pergi ke suatu tempat yang jauh. Kebetulan kami berdua memang hobi travelling. Pada suatu ketika, saya dan kakak pergi ke suatu tempat, tidak bisa saya pastikan tempat itu dimana. Yang saya tahu sangat jauh. Dan kami tinggal di suatu daerah di sana. Kebetulan juga ada bencana gempa bumi yang hebat. Yang saya ingat, pada waktu itu semua orang yang ada di daerah itu sangat panik, begitu juga kami berdua. Kami sangat takut. Untungnya kami tidak apa-apa. Tidak lama kemudian, seorang saudara menyapa kami memberitahu bahwa ada yang mencari kami. Kami pun melihat siapa yang mencari kami. Ternyata papa. Papa datang dan kami menghampirinya.

Saya : "Kenapa pa kok dateng?"

Papa : "Cuma mau pastiin aja Deby sama cici gak apa-apa."

Papa tersenyum dan berkata lagi "Karena itu udah tugas papa."

Saya terbangun dari tidur dan mendapatkan diri saya sedang menangis. Ternyata memang di dalam mimpi saya juga menangis. Mimpi yang indah dan membuat saya sangat terharu. Mimpi itu juga membuat saya sadar, kasih sayang papa gak ada ada duanya sama anak-anaknya.

Begitu banyak yang saya keluhkan sebagai anak
Begitu banyak yang saya minta sebagai anak
Begitu banyak yang saya paksakan kepada papa.

Papa gak pernah menolak sedikitpun. Papa gak pernah mengeluh atas permintaan yang selalu saya paksaan kepada papa. Papa selalu dengan senang hati menjawab semua pertanyaan-pertanyaan aneh saya. Papa selalu bisa membuat kami sekeluarga tertawa. Papa selalu berusaha memenuhi kebutuhan pokok atau yang tidak begitu penting sekalipun yang kami butuhkan. Papa yang gak pernah malu mencarikan dan membelikan pembalut wanita untuk anaknya. Papa dengan omongan sok tahunya yang selalu membuat kami tertawa. Papa selalu membuat suasana cair dan menyenangkan saat ada yang marah, cemberut, ngambek di keluarga kami. Papa yang selalu bekerja keras untuk masa depan kami. Papa yang selalu mengajarkan pelajaran hidup buat kami anak-anaknya. Dan masih banyak lagi sikap papa yang super.

Ya, Papa gak ada duanya. Papa gak ada tandingannya. Mau superhero dari negara manapun pasti kalah sama papa karena yang paling super dari yang tersuper cuma papa.

Dan kami tahu, bahwa kami sayang papa. Bukan sayang. Tapi cinta papa.

Ya, saya menulis ini sambil menangis terharu mengingat papa dan semua yang telah diberikan kepada saya dan keluarga.

How much I love you, dad.
Super-Duper Loves You.

Dari aku, anakmu yang paling cuek, bandel, sok idealis, sok bener, sok tahu.
Maafin Deby, papa.

5 comments:

Puteri Daulay. said...

awww,so sweet banget kak :'(
haha,jadi ingat ayah aku sendiri. sama kak! kita kadang sok bener sama sok tau,hehe

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

kereeen postingannnya....

Chici said...

Buat aku papa itu adalah orang yang sangat aku idolakan sekali, tapi akunya masih banyak bandelnya, huhu :(

Huuua Deb aku jadi kangen papaku juga nih jadinya, terharu bacanya.

Anonymous said...

hargai apa yg ada dan kita punya skrg,,karena kita pasti rindu akan hal kit ajalani skrg bersama dengan orang kita sayang :)

The Great Mbah Dukun said...

wah jadi inget lyric lagunya Michael Jackson yang judulnya Daddy. Daddy you are my superstar