Baru sadar, Facebook semakin canggih aja dengan tampilan yang baru. Apalagi user bisa flashback lagi lihat-lihat timeline setiap tahunnya dari awal kita punya account sampai sekarang. Seperti yang gue lakukan malem-malem gini. Gue mencoba melihat timeline yang duluuu banget, awal-awal 2009 gue punya account Facebook. Gue aja lupa kapan tepatnya gue sebagai pengguna Facebook, tapi sekarang Facebook dengan hebatnya mengingatkan gue kalo 30 Januari 2009 gue joined Facebook.
Yang gue inget dulu ketika SMA kelas 3, temen gue bilang gue sombong karena gak add Facebooknya dia. Padahal mah gue masih cupu banget sama ginian. Boro-boro add, pakai aja ga ngerti sama sekali. Makanya gue langsung disuruh buat account Facebook secepatnya. Ironis ya memang seiring canggihnya jaman, canggih juga pemikiran orang lain yang serba "neting" (negative thinking) aja ke sekitarnya. Gak cuma ini aja, kadang gue sebagai yang bukan pemilik handphone smart itu (bebe) merasa terasing. Kalo ada informasi, pasti gue selalu terlambat trus ujung-ujungnya gue lagi yang disalahin, "makanya, pake bebe dong!". Gue semakin lama semakin berpikiran wajar dengan keadaan seperti ini.
Dan sekarang, seiring canggihnya teknologi, gue juga semakin gak tahu menahu apa-apa berita atau informasi yang menyangkut teman-teman gue semasa dulu. Karena ya itu tadi, faktor ketidakpunyaan bebe. Gue cuma punya Facebook page dan Twitter, 2 media sosial tersebut yang paling sering gue pantau. Yang lainnya ga usah ditanya, sekarang gak tahu kenapa gue malas dengan yang namanya chatting.
Facebook bisa dibilang sebagai lorong waktu yang memudahkan gue buat nostalgia. Mengingat-ingat segala sesuatu yang pernah terjadi dulu khususnya timeline tahun-tahun sebelumnya yang isinya posting dari teman-teman. Semua bisa kelihatan yang dulu-dulu sebelumnya. Baca aja bisa sampai ketawa, sedih, senyum-senyum sendiri. Kadang kejadian yang lalu susah untuk diingat, tapi Facebook membuat mudah.
Sampai sekarang memang gue bukan pengguna bebe, tapi beruntungnya punya Facebook paling gak di saat gue kangen dengan masa lalu, gue gak perlu mencari kontak teman-teman lama untuk di bbm satu persatu, lagipula dengan handphone biasa saja, kontak nomor mereka juga gak lengkap, sulit untuk berhubungan via sms. Satu-satunya hal yang paling mudah sekarang buat gue untuk temu kangen sama mereka dengan lorong waktu gue sendiri yaitu Facebook.
Perbedaan dulu dengan sekarang yang bisa terang-terangan dilihat, ketika jaman ngetrendnya Facebook, kita semua menggunakannya untuk berkomunikasi, baik hal penting atau tidak sekalipun. Semua jadi satu di Facebook. Terasa banget saat hari besar, semua saling mengucapkan ucapan hari besar di Facebook, entah itu hari raya atau hari ultah. Ngobrol pun bisa panjang lebar di Facebook, bukan di chatroom lho, tapi ngobrol dengan posting di wall teman. Sekarang? Sekarang semua beralih, gak perlu ditanyakan lagi.
Sempet sedih tadi begitu lihat-lihat timeline dulu awal-awal joined Facebook tahun 2009, awal-awal kuliah, yang dulu saat itu masih memberi perhatian dan diberikan perhatian oleh teman-teman. Tapi sekarang kangen banget seperti dulu lagi. Minimnya perhatian yang diberikan dari sesama gak sebanyak dulu lagi. Bisa sewaktu-waktu tidak ada sama sekali.
Kalo dulu kalian tahu serial tv di salah satu statisun tv swasta yang ditayangkan setiap bulan puasa, berjudul "Lorong Waktu", menonton serial tv tersebut, penonton di setting pemikirannya bahwa mesin waktu itu bisa membawa kita di waktu lalu atau yang akan datang. Mungkin untuk Facebook sekarang ini hanya sebagai lorong waktu yang membawa gue pergi melihat kejadian-kejadian lalu.
Akhir kata, terima kasih banyak untuk Mark Zuckerberg sebagai pencipta Facebook bersama rekan-rekannya. Semoga lorong waktu Facebook bisa membawa gue ke ingatan-ingatan yang udah luput jauh dari otak gue.