November 1, 2017

I See You

Menjelang ulang tahunmu genap dua tahun. Usia yang masih kecil. Tumbuhlah menjadi laki-laki lucu dengan senyuman paling manis yang pernah aku tahu. Tepat dua tahun lalu, kau lahir melihat semesta ini. Entah apa yang kau lihat pertama kali ketika kau membuka mata dan kami semua mendengar suara tangismu menandakan semua akhirnya baik-baik saja. Aku masih terlelap malam itu dan terbangun ketika mulai mendengar suara sayup kepanikan di luar kamar tidur. Aku membuka mata dan berpikir, mungkin ini saatnya kau ada bersama kami. Dan ternyata benar, air ketuban ibumu sudah pecah. Malam itu, aku tidak sabar menunggu pagi.

Aku terbangun pagi hari dan segera berkemas tidak sabar melihatmu. Membuka pintu kamar bersalin dengan rasa senang campur takut. Aku tidak sabar lagi mendengar dan melihat seperti apa kau nanti. Tampak upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sedang disiarkan di semua stasiun televisi. Kami tahu bahwa hari itu adalah hari paling bersejarah untuk negara ini dan keluarga besar kami. Satu anggota keluarga kami akan lahir. Siapa yang mengira bahwa kau sudah menjadi menggemaskan seperti sekarang ini.

Tepat jam 12 lewat 10 menit siang hari. 17 Agustus 2015 kau dilahirkan.Tangisan bahagiaku mendengar tangisan pertamamu. Doa Bapa Kami dan Salam Maria diperdengarkan pertama kali di telinga kananmu dari nenekmu. Semua berbahagia tanpa terkecuali. Itu pertama kalinya aku yakin bahwa melahirkan adalah proses perjuangan luar biasa seorang ibu. Menangislah ibumu melihatmu pertama kali. Orang yang sekarang sudah menjadi bude yang membantu ibumu merawatmu juga menangis saat itu. Dan aku, orang yang setiap mengelus perut ibumu, saat kamu masih nyaman berdiam disana dengan doa yang selalu aku panjatkan agar kau selalu sehat, menangislah aku mendengar suara tangisanmu pertama kali.

Banyak cita-cita yang aku inginkan untukmu seperti peka terhadap musik, punya jiwa seni, atau hobilah olahraga di waktu mudamu. Kedua orang tua-mu apalagi. Suatu saat nanti pasti kau akan merasakan kebanggan luar biasa kedua orang tua-mu memilikimu. Meskipun demikian, tetap jadilah anak yang selalu rendah hati, menyenangkan, periang, yang selalu mendendangkan lagu di setiap marah sekalipun.

I see you, I Putu Chandra Dharma Supartha. Jadilah kesayangan semua orang di keluarga ini tanpa terkecuali. I see you, kalimat pengganti yang kau ucapkan karena tidak bisa mengucapkan I love you ke kami semua.

I see you with a grace and love everytime..

No comments: